Sayembara Masjid Terapung Kota Pariaman
LATAR BELAKANG
Kota Pariaman adalah Kota Otonom yang baru dimekarkan dari kabupaten Padang Pariaman pada tahun 2002. Kota Pariaman mempunyai luas wilayah 73,36 km2, Kota Pariaman dalah bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Barat yang kental akan nuansa adat, dan agamais. Masyarakat Piaman (nama keren kota Pariaman) adalah masyarakat yang kental sprituilnya, seratus lebih masjid dan mushala terbangun disudut-sudut diberbagai Wilayah di Kota Pariaman, Masjid dan mushala itu dbangun atas nama swadaya masyarakat, baik dari nagari (kampung) atau dari sumbangan pribadi masyarakat perantau yang sukses, selain kental akan nuansa islami, Kota Piaman juga diindentikan dengan wisata pantai, karena lokasi kota Pariaman yang berada disepanjang pantai laut Samudera Hindia, dengan panjang pantai 12 km’.
Beberapa pantai Piaman sudah sangat terkenal dimata Wisatawan, Khususnya Wisatawan Lokal Disumatera Barat., Seperti Pantai Gandoriah, Pantai Cermin, Pantai Kata, Pantai Sunur, Pantai Pauh dan Pantai Belibis,, Dua Potensi kota ini, disatukan oleh pemerintah Kota Pariaman, melalui Visi : Kota Pariaman sebagai Kota Tujuan Wisata dan Industri Kreatif berbasis Lingkungan, Adat dan Agama, , Implementasi Visi ini diwujudkan dengan adanya program unggulan Kota Pariaman, yaitu Pembangunan Masjid Raya yang berlokasi di pantai/ terapung di laut Pantai Piaman , sehingga diharapkan kehadiran masjid terapung ini dapat menggabungkan kebiasaan dan pola hidup masyarakat Piaman yang spirituil dan juga mewujudkan Visi Kota, Tujuan Wisata yang berbasis Agama serta diharapkan juga menjadi Ikon Baru bagi Kota Pariaman.
Namun mimpi besar ini hanya dapat diwujudkan dengan konsep pradisain dan perancangan yang baik, karena merancang masjid tidaklah mudah, banyak aspek yang harus dijadikan pertimbangan, baik aspek estetika, fungsi, kenyamanan, keamanan, juga aspek sosial lingkungan, dan aspek struktur karena lokasi rencananya dibuat terapung di laut juga pertimbangan teknis karena Kota pariaman berada pada zona rawan bencana alam/gempa seperti yang terjadi pada tanggal 30 September 2009 pada 7,9 SR serta diikuti dengan gempa – gempa susulan yang sampai saat ini masih sering dirasakan berkisar antara 5 – 6 SR,
Setiap perancangan suatu karya Arsitektur berupa Kawasan atau bangunan seperti Masjid Raya, harusmelalui tahapan pradisain agar terujud sebuah rancangan yang memenuhi aspek esteti ka, konstekstual, fungsional dan keamanan, , suatu produk perancangan yang melalui tahapan pradisain dapat diwujudkan melalui berbagai telaah dan kesimpulan yang didapat melalui pencarian masalah dan penemuan solusinya , sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk konsep pradisain atau gagasan.
Hasil Perancangan yang baik, dihasilkan dari kumpulan semua ide, gagasan-gagasan serta iimajinasi yang lahir dari berbagai pemikir-pemikir konseptor yang baik dan perancang-perancang yang baik, sekaitan dengan ini , Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang perubahan Perpres Nomor 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah dapat dijadika acuan hukum bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang berkeinginan untuk mendapatkan suatu rancangan karya arsitektur sebuah kawasan atau bangunan melalui ajang Kontes atau Sayembara.
Hasil Studi Banding ke Masjid terapung Makasarar, Palu, Masjid Jabal Arafah Batam dan rencana Pembangunan Masjid Terapung Banten di Kabupaten Serang
SASARAN
LINGKUP SAYEMBARA
Sayembara ini merupakan sayembara gagasan dan ide kreatif untuk perancangan desain Masjid Terapung Kota Pariaman. Konsep gagasan disain perancangan ini meliputi aspek – aspek sebagai berikut :
1. Konsep Arsitektural (gabungan konsep lokal dan arsitektur Timur Tengah)
2. Konsep kegiatan dan kebutuhan ruang yang dapat menampung kegiatan ibadah, sosial dan ekonomi, minimal meliputi
a. Ruang shalat utama Haram + Mihrab
b. Teras yang juga bisa berfungsi sebagai perlebaran ruang shalat / Shan
c. Ruang wudhu dan toilet pria dan wanita
d. Ruang pengelola / takmir
e. Tempat penitipan barang
f. Taman Bermain Anak
g. Perpustakaan
h. Kafetaria
i. Pertokoan
j. Areal Parkir
k. Menara masjid, dapat diletakan menyatu atau terpisah dengan bangunan utama
l. Rumah Genset
Penambahan kebutuhan ruang / fasilitas lain masih dimungkinkan sepanjang masih sesuai dengan peruntukan aktifitas masjid.
3. Konsep Struktural, yang ramah terhadap bencana dan konstektual / karateristik terhadap kawasan pantai / lokasi
4. Konsep tata ruang luar bangunan / lingkungan dan koneksi public space
5. Kosep aspek aksesbilitas yang mempertimbangkan kebutuhan khusus difable dan lansia
HADIAH / PENGHARGAAN
1. Pemenang I (Pertama) Rp. 75.000.000
2. Pemenang II (Kedua) Rp. 50.000.000
3. Pemenang III (Ketiga) Rp. 25.000.000
4. Pemenang Faforit Rp. 15.000.000
INFO LEBIH LANJUT & PENDAFTARAN
Kota Pariaman adalah Kota Otonom yang baru dimekarkan dari kabupaten Padang Pariaman pada tahun 2002. Kota Pariaman mempunyai luas wilayah 73,36 km2, Kota Pariaman dalah bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Barat yang kental akan nuansa adat, dan agamais. Masyarakat Piaman (nama keren kota Pariaman) adalah masyarakat yang kental sprituilnya, seratus lebih masjid dan mushala terbangun disudut-sudut diberbagai Wilayah di Kota Pariaman, Masjid dan mushala itu dbangun atas nama swadaya masyarakat, baik dari nagari (kampung) atau dari sumbangan pribadi masyarakat perantau yang sukses, selain kental akan nuansa islami, Kota Piaman juga diindentikan dengan wisata pantai, karena lokasi kota Pariaman yang berada disepanjang pantai laut Samudera Hindia, dengan panjang pantai 12 km’.
Beberapa pantai Piaman sudah sangat terkenal dimata Wisatawan, Khususnya Wisatawan Lokal Disumatera Barat., Seperti Pantai Gandoriah, Pantai Cermin, Pantai Kata, Pantai Sunur, Pantai Pauh dan Pantai Belibis,, Dua Potensi kota ini, disatukan oleh pemerintah Kota Pariaman, melalui Visi : Kota Pariaman sebagai Kota Tujuan Wisata dan Industri Kreatif berbasis Lingkungan, Adat dan Agama, , Implementasi Visi ini diwujudkan dengan adanya program unggulan Kota Pariaman, yaitu Pembangunan Masjid Raya yang berlokasi di pantai/ terapung di laut Pantai Piaman , sehingga diharapkan kehadiran masjid terapung ini dapat menggabungkan kebiasaan dan pola hidup masyarakat Piaman yang spirituil dan juga mewujudkan Visi Kota, Tujuan Wisata yang berbasis Agama serta diharapkan juga menjadi Ikon Baru bagi Kota Pariaman.
Namun mimpi besar ini hanya dapat diwujudkan dengan konsep pradisain dan perancangan yang baik, karena merancang masjid tidaklah mudah, banyak aspek yang harus dijadikan pertimbangan, baik aspek estetika, fungsi, kenyamanan, keamanan, juga aspek sosial lingkungan, dan aspek struktur karena lokasi rencananya dibuat terapung di laut juga pertimbangan teknis karena Kota pariaman berada pada zona rawan bencana alam/gempa seperti yang terjadi pada tanggal 30 September 2009 pada 7,9 SR serta diikuti dengan gempa – gempa susulan yang sampai saat ini masih sering dirasakan berkisar antara 5 – 6 SR,
Setiap perancangan suatu karya Arsitektur berupa Kawasan atau bangunan seperti Masjid Raya, harusmelalui tahapan pradisain agar terujud sebuah rancangan yang memenuhi aspek esteti ka, konstekstual, fungsional dan keamanan, , suatu produk perancangan yang melalui tahapan pradisain dapat diwujudkan melalui berbagai telaah dan kesimpulan yang didapat melalui pencarian masalah dan penemuan solusinya , sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk konsep pradisain atau gagasan.
Hasil Perancangan yang baik, dihasilkan dari kumpulan semua ide, gagasan-gagasan serta iimajinasi yang lahir dari berbagai pemikir-pemikir konseptor yang baik dan perancang-perancang yang baik, sekaitan dengan ini , Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang perubahan Perpres Nomor 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah dapat dijadika acuan hukum bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang berkeinginan untuk mendapatkan suatu rancangan karya arsitektur sebuah kawasan atau bangunan melalui ajang Kontes atau Sayembara.
Hasil Studi Banding ke Masjid terapung Makasarar, Palu, Masjid Jabal Arafah Batam dan rencana Pembangunan Masjid Terapung Banten di Kabupaten Serang
SASARAN
Sasaran sayembara ini adalah adanya GAGASAN DAN PRADISAIN TERBAIK MASJID TERAPUNG yang berlokasi di Kota Pariaman Propinsi Sumatera Barat.
LINGKUP SAYEMBARA
Sayembara ini merupakan sayembara gagasan dan ide kreatif untuk perancangan desain Masjid Terapung Kota Pariaman. Konsep gagasan disain perancangan ini meliputi aspek – aspek sebagai berikut :
1. Konsep Arsitektural (gabungan konsep lokal dan arsitektur Timur Tengah)
2. Konsep kegiatan dan kebutuhan ruang yang dapat menampung kegiatan ibadah, sosial dan ekonomi, minimal meliputi
a. Ruang shalat utama Haram + Mihrab
b. Teras yang juga bisa berfungsi sebagai perlebaran ruang shalat / Shan
c. Ruang wudhu dan toilet pria dan wanita
d. Ruang pengelola / takmir
e. Tempat penitipan barang
f. Taman Bermain Anak
g. Perpustakaan
h. Kafetaria
i. Pertokoan
j. Areal Parkir
k. Menara masjid, dapat diletakan menyatu atau terpisah dengan bangunan utama
l. Rumah Genset
Penambahan kebutuhan ruang / fasilitas lain masih dimungkinkan sepanjang masih sesuai dengan peruntukan aktifitas masjid.
3. Konsep Struktural, yang ramah terhadap bencana dan konstektual / karateristik terhadap kawasan pantai / lokasi
4. Konsep tata ruang luar bangunan / lingkungan dan koneksi public space
5. Kosep aspek aksesbilitas yang mempertimbangkan kebutuhan khusus difable dan lansia
JADWAL
SAYEMBARA
No
|
Kegiatan
|
Tanggal
|
Keterangan
|
1
|
Pengumuman, pendaftaran,
pengambilan dokumen
|
1 Oktober s/d 16 November
2014
|
Website Kota Pariman
|
2
|
Aanwijzing / penjelasan
teknis sayembara
|
15 Oktober 2014
|
Lokasi Balaikota Pariaman
dan Lokasi Perencanaan
|
3
|
Pemasukan karya
|
20 Oktober s/d 17
November 2014
|
Dikirim Langsung ke ULP
Kota Pariaman
|
4
|
Penjurian Karya Tahap I
|
18 s/d 20 November 2014
|
Dewan Juri Lokal
|
5
|
Penjurian Karya Tahap II
|
24 s/d 26 November 2014
|
Dewan Juri Lokal dan
Nasional
|
6
|
Pengumuman Pemenang dan
Penyerahan Hadiah
|
26 November 2014
|
Di Kota Pariaman
|
HADIAH / PENGHARGAAN
1. Pemenang I (Pertama) Rp. 75.000.000
2. Pemenang II (Kedua) Rp. 50.000.000
3. Pemenang III (Ketiga) Rp. 25.000.000
4. Pemenang Faforit Rp. 15.000.000
Sayembara Masjid Terapung Kota Pariaman
Reviewed by arsitektur123
on
2:43 AM
Rating:
No comments: