Seulanga Timoh, Pemenang Sayembara Desain Gedung Bank Aceh Syariah.

Poster Konsep Desain Gedung Bank Aceh Syariah "Seulanga Timoh" 

Banda Aceh, Arsitektur-123 - Desain Bank Aceh Syariah dengan judul desain "Seulanga Timoh" berhasil meyakinkan dewan juri dengan desain terbaiknya untuk keluar sebagai juara pertama. Dari serangkaian babak penjurian sebelumnya yang diadakan di Jakarta, Seulanga Timoh berhasil menyisihkan 74 desain gambar yang diserahkan kepada panitia dari 115 peserta yang mendaftar.



Tim desain Seulanga Timoh berhak memperoleh hadiah pertama sebesar 150 juta rupiah. Hadiah diserahkan langsung oleh Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, di Hotel Hermes Banda Aceh, Jumat malam (14/02/2020). Diikuti oleh pemenang kedua dengan nomor peserta 026 dengan judul desain "Taman Seulanga" mendapatkan hadiah 50 juta rupiah dan juara tiga dengan nomor peserta 005 dengan judul desain "Kantong Hijau" mendapat biaya kontribusi Rp30 juta.

Tim Desain "Seulanga Timoh" bersama Dewan Juri
credit to @Taufiq Rosadi

Thoat Fauzi, ketua tim desain dari Seulanga Timoh menjelaskan bahwa konsep perancangan ini secara singkat mencoba mencitrakan gambaran filosofis dari pertumbuhan dan perkembangan serta kesejahteraan rakyat Aceh. Desain bangunan kantor Bank Aceh Syariah ini menjulang dengan 12 lantai, terdapat fasilitas-fasilitas pelengkap dan penunjang lainnya seperti fasilitas lounge, ruang parkir, ruang terbuka hijau dan lain sebagainya.

Poster Impresi Suasana Desain Gedung Bank Aceh Syariah "Seulanga Timoh" 

Bangunan iconic dengan dua massa bangunan vertikal ini nantinya akan dibangun untuk menggantikan gedung lama yang telah terbakar lima tahun lalu. Lokasi pembangunan berada di Jl. T. Panglima Nyak Makam, Banda Aceh dengan luas area lahan 7.300 meter persegi.



Pada malam penganugerahan pemenang Sayembara Desain Gedung Bank Aceh Syariah di Banda Aceh, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyatakan ketiga desain yang menjadi nominator semuanya adalah terbaik. Namun karena harus ditetapkan pemenang pertama, kedua dan ketiga, maka dengan penilaian meritokrasi dan merit sistem menghasilkan kesimpulan maksimal. Dewan juri yang bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Nasional diyakini telah mengedepankan prinsip-prinsip fairness, penuh kehati-hatian dan jauh dari subjektifitas dan juga tanpa intervensi siapapun.